• +62 21 351 4348
  • sekretariat@dppinsa.com

Pengurus DPP INSA 2015-2019 Dilantik

Pengurus DPP INSA 2015-2019 Dilantik

JAKARTA- Indonesian National Shipowners' Association (INSA) melantik jajaran pengurus periode tahun 2015-2019 di Hotel Novotel, Jakarta (19/11). Pelantikan dilakukan oleh Ketua Umum INSA Johnson W. Sutjipto.

Johnson mengatakan pelantikan pengurus INSA dilakukan setelah susunan pengurus  lengkap dan seluruh pengurus memenuhi syarat sebagaimana Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. "Setelah pelantikan, pengurus akan bekerja melayani keanggotaan dan keorganisasian," katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, (20/11)

Dia menekankan kepada pengurus DPP INSA agar konsen kepada pelayanan kepada anggota sebagaimana janjinya saat mencalonkan diri sebagai Ketua Umum pada RUA INSA ke-16 tahun 2015. "Jangan ada pengurus yang membuat susah anggota. Urusan keanggotaan harus mudah dan cepat," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas DPP INSA Hadi Surya mengingatkan tantangan yang sedang dihadapi industri pelayaran, khususnya anggota INSA. "Jangan sampai kondisi internal saat ini membuat pengurus INSA menjali lemah. Tetap semangat dan solid," tegasnya.

Menurut dia, soliditas pengurus dan anggota INSA sangat dibutuhkan untuk menjawab kondisi pelayaran yang cenderung melesu. Saat ini, sekitar 15 persen kapal niaga nasional berhenti bekerja karena tidak mendapatkan muatan. "Ini semua harus dijawab oleh INSA," tegasnya.

Kepengurusan INSA periode 2015-2019 diisi oleh enam penasehat, lima wakil ketua umum dan sejumlah bidang. Para wakil ketua umum adalah Bambang Ediyanto, Danang Baskoro, Paulis A. Djohan, Djoni Sutji dan Tedy Yusaldi dengan Sekretaris Umum Lolok Sujatmiko dan Bendahara Umum Siana A. Surya.

Yang menarik dari kepengurusan DPP INSA periode 2015-2019 adalah adanya Bidang Angkutan Crude Palm Oil (CPO), Bidang Offshore Khusus, Bidang Angkutan Perintis yang berdiri sendiri dan Bidang Floating Crane yang merupakan bidang baru dalam kepengurusan INSA.

Sekretaris Umum INSA Lolok Sujatmiko mengatakan penambahan bidang organisasi dilakukan berdasarkan perkembangan anggota, persoalan yang berkembang pada industri dan kebutuhan organisasi agar pelayanan keanggotaan dan keorganisasian dapat lebih maksimal ke depannya.

Seperti bidang angkutan CPO, katanya, penambahan dilakukan untuk merespon percepatan penggunakan kapal nasional di bidang ini mengingat Indonesia adalah salah satu CPO eksportir terbesar dunia.

"Dengan bidang khusus, kami berharap pelayanan kepada anggota maupun kontribusi INSA kepada pembangunan menjadi optimal," tegasnya. (Bisnis.com)

 

  • By admin
  • 21 Nov 2015
  • 2239
  • INSA