ALMI: Industri Galangan dan Pabrikasi di Batam Meningkat Signifikan
ALMI: Industri Galangan dan Pabrikasi di Batam Meningkat Signifikan
BATAM-Untuk kemajuan dunia maritim kota Batam pada tahun 2023, Aliansi Maritim Indonesia (ALMI) menggelar agenda Coffee Morning. ALMI menilai di 2023 akan menjadi tahun yang penuh peluang untuk Pemulihan Ekonomi Batam. Namun untuk memenuhi hal tersebut ada beberapa hal yang harus dilakukan. Agenda tersebut berlangsung di Hotel Travelodge jodoh, Rabu (21/12/2022).
Ketua Aliansi Maritim Indonesia (ALMI), Osman Hasyim memuturkan, pihaknya akan menjadikan industri maritim Kota Batam sebagai penggerak dan tulang punggung perekonomian Batam. Ia akan mencoba melakukan terobosan baru agar kebutuhan tenaga kerja oleh industri maritim di Batam dapat terpenuhi.
“ALMI Kota Batam akan membuat suatu langkah dengan LPK, BLK, Pelatihan Vokasi secara bersama-sama. Hal tersebut bertujuan agar mampu menciptakan SDM yang handal melalui lembaga mereka masing-masing,” katanya.
Kanal berita owntalk.co.id menulis bahwa memang biaya untuk mengikuti pelatihan tersebut cukup mahal mencapai belasan juta, sehingga masyarakat banyak yang tidak mampu. Untuk itu pihaknya akan mencoba mencari solusi terkait biaya untuk tenaga kerja yang mengikuti pelatihan nantinya.
“Kita akan menggandeng lembaga-lembaga keuangan yang ada dibatam untuk bersama-sama, disatu sisi kita membantu para pekerja, gambaran besarnya adalah negara kita khususnya Batam akan menjadi lebih baik, SDM kita menjadi SDM yang handal bersertifikasi sesuai permintaan dan kompetensi yang diinginkan oleh industri,” ujarnya.
Osman menjelaskan, Seperti diketahui pada awal tahun 2023, industri maritim di Kota Batam bakal membutuhkan ribuan tenaga kerja terampil, karena pesanan pembuatan kapal hingga perbaikan cukup banyak masuk sepanjang tahun mendatang.
“Tenaga kerja yang dibutuhkan nanti sekitar 15 ribu sampai 20 ribu orang untuk perusahaan galangan, karena ada sekitar 400 kapal yang sudah in order. Belum lagi dari perusahaan pabrikasi seperti PT Smoe, tahun depan dia ada proyek baru lagi,” ucap Osman.
Osman menambahkan, saat ini industri maritim di Kota Batam meningkat drastis. Hal tersebut dipicu setelah adanya perubahan Perka Nomor 19 tahun 2016 menjadi Perka Nomor 34 tahun 2021. Tentang perubahan atas peraturan kepala BP Kawasan Perdagangan bebas dan pelabuhan Bebas Batam. Nomor 27 tahun 2021 tentang pengelolaan tarif layanan dan tata cara pengadministrasian keuangan pada BUP BP Kawasan Perdagangan bebas dan pelabuhan Bebas Batam.
“Sesuai dengan data BPS Per April terhadap nilai Ekspor Kapal menjadi 498 persen. Dengan alat ukur C-to-C tingkat pertumbuhan terjadi peningkatan 776 persen. Namun di provinsi lain hanya sekitar 10 hingga 20 persen. Artinya di industri galangan dan pabrikasi terjadi peningkatan yang signifikan. Tentunya tren ini harus dijaga, target kita ratusan ribu seperti tahun sebelumya,” katanya.
- By admin
- 03 Jan 2023
- 762
- INSA