• +62 21 351 4348
  • sekretariat@dppinsa.com

Angka Kecelakaan Pelayaran 2022 Turun Dibandingkan 2021

Angka Kecelakaan Pelayaran 2022 Turun Dibandingkan 2021

JAKARTA-Berdasarkan laporan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), terdapat 13 kecelakaan pelayaran yang terjadi di Indonesia pada 2022. Jumlah itu turun 31,58% jika dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 19 kasus.

Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan dari tahun sebelumnya sejumlah 19 investigasi.

Ditulis situs dataindonesia.id, secara rinci, kapal tenggelam dan terbakar menjadi kecelakaan pelayaran yang paling banyak terjadi sepanjang 2022. Jumlah kedua kecelakaan tersebut masing-masing sebanyak lima kasus.

Kapal yang terbakar di antaranya Dumai Line 5, Sabuk Nusantara 91, Lit Enterprise, Mutiara Timur I, dan Express Cantika 77. Sedangkan, kapal yang tenggelam antara lain, Satya Kencana III, Teman Niaga, Ladang Pertiwi 02, Permata Asia, dan Cahaya Arafah.

Kemudian, terjadi satu tubrukan kapal antara Trisula Bhakti II dan Gerbang Samudra 2. Ada pula dua kasus lainnya merupakan kapal yang teridentifikasi kandas, yakni Young Yong dan Sabuk Nusantara 96./ Adapun, kasus kecelakaan pelayaran paling menonjol sepanjang 2022, antara lain Express Cantika 77 yang terbakar di sekitar perairan Naikliu, Laut Sawu pada 24 Oktober 2022.  Lalu, Kapal Young Yong yang kandas di Selat Singapura pada 26 Oktober 2022.

Sebelumnya, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan angka kecelakaan transportasi laut sepanjang 2022 turun dibandingkan dengan 2021. Pada situs resmi KNKT menyebutkan bahwa moda pelayaran merupakan sarana untuk memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa. Mengingat pentingnya moda transportasi tersebut tercermin pada penyelenggaraannya yang mempengaruhi semua aspek kehidupan bangsa dan negara serta semakin meningkatnya kebutuhan jasa angkutan bagi mobilitas orang dan barang dalam negeri serta ke dan dari luar negeri.

Disamping itu juga moda pelayaran juga berperan sebagai penunjang, pendorong dan penggerak bagi pertumbuhan daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang besar tetapi belum berkembang dalam upaya peningkatan dan pemerataan pembangunan serta hasil-hasilnya. Moda pelayaran mempunyai karakteristik pengangkutan secara nasional dan menjangkau seluruh wilayah perairan sehingga perlu dikembangkan potensi dan ditingkatkan peranannya sebagai penghubung antar wilayah, baik nasional maupun internasional termasuk lintas batas, karena digunakan sebagai sarana untuk menunjang, mendorong, dan menggerakkan pembangunan nasional dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat serta menjadi perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam upaya meningkatkan peran dan tanggung jawab yang sangat penting, maka dalam pelaksanaan operasionalnya sering mengalami hambatan berupa kecelakaan transportasi. Kecelakaan ini akan mengakibatkan kerugian material dan korban jiwa.  Salah satu upaya untuk mengurangi angka kecelakaan tersebut maka tidak hanya dilakukan fungsi pengawasan semata, perlu juga dilakukan pencarian fakta (investigasi) yang berguna mencegah kecelakaan kapal dengan penyebab yang sama.

 

  • By admin
  • 08 Feb 2023
  • 1268
  • INSA