• +62 21 351 4348
  • sekretariat@dppinsa.com

DEMI IKN, PELABUHAN PETIKEMAS PALARAN DITETAPKAN JADI OBJEK VITAL NASIONAL

DEMI IKN, PELABUHAN PETIKEMAS PALARAN DITETAPKAN JADI OBJEK VITAL NASIONAL

Pelabuhan Peti Kemas Palaran Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) resmi ditetapkan sebagai Objek Vital Nasional, Jumat (29/9/2023). 

Penetapan status itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara PT Pelabuhan Samudera Palaran (PSP) sebagai pengelola pelabuhan dengan Polda Kaltim dan Pemkot Samarinda di halaman parkir Pelabuhan Peti Kemas Palaran Samarinda.

“Dengan demikian maka akan ada pengamanan ekstra, karena di situ menyangkut hajat hidup orang banyak,” ungkap Direktur Pengamanan Objek Vital Nasional Polda Kaltim, Kombes Pol Sugeng Utomo usai kegiatan seperti ditulis kompas.com.

Sugeng mengatakan sejak pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kaltim terjadi peningkatan signifikan lalu lintas angkutan barang ke Pelabuhan Peti Kemas Palaran. Karena itu, aspek pengamanan perlu ditambah, baik personel polisi maupun pengamanan internal. “Selama ini hasil assesmen kami, penempatan personel masih kurang dari 10 (personel) karena memang areal pelabuhan ini tidak terlalu luas. Tapi itu dinamis, akan ada asessmen berikutnya dan bisa meningkat,” terang dia.

Plt Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Samarinda, Kapten M Ridha mengatakan, ada peningkatan sekitar 30-40 persen lalu lintas angkutan selama IKN pindah ke Kaltim. “Angkutan itu baik dari kapal-kapal domestik maupun internasional. Jadi memang layak pelabuhan ini jadi objek vital nasional,” terang dia.

Direktur Utama PSP, Buyung Pramitra mengatakan, dengan adanya kerja sama ini maka peran penting dari Polda Kaltim dibutuhkan untuk menjaga stabilitas keamanan Pelabuhan Palaran. “Sebab merupakan salah satu sumber pendapatan negara, sehingga rawan berdampak pada stabilitas ekonomi apabila terjadi gangguan keamanan,” kata dia. Ke depannya, lanjut dia, Pelabuhan Palaran diharapkan dapat beroperasi dengan aman, efektif, dan efisien.

Sebagai informasi, Pelabuhan Samudera yang dioperasikan oleh PT Pelabuhan Samudera Palaran adalah sebuah pelabuhan dan terminal petikemas yang terdapat di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Pelabuhan ini menggantikan Pelabuhan Yos Sudarso Samarinda yang sudah tidak bisa dikembangkan lagi.

Pelabuhan ini berfungsi sebagai pintu gerbang pengiriman logistik dari Kota Samarinda dan Kawasan Hulu Mahakam ke Surabaya, Jakarta dan sebaliknya.

Pelabuhan ini digadang menjadi Green and Smart Port. Pelabuhan itu jadi salah satu pelabuhan penyangga Ibu Kota Nusantara. Memiliki kapasitas bongkar muat 250 ribu TEUs per tahun.

Kapasitas yang sudah ada tersebut akan ditingkatkan menjadi 400 ribu TEUs per tahun seiring fungsi pelabuhan tersebut menjadi salah satu pelabuhan penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

Terminal yang  dioperasikan oleh PT Pelabuhan Samudera Palaran,  anak perusahaan dari PT Samudera Indonesia, Tbk tersebut didukung peralatan bongkar muat  yaitu 2 unit CC dan 5 unit RTG yang merupakan produksi dari crane maker Korea Merk Doosan yang diproduksi di Vietnam. Peralatan yang diproduksi tersebut secara khusus didesain TPK Palaran dengan spesifikasi dan Major component berkualitas tinggi, sehingga mampu mencapai kecepatan produktivitas dengan rata-rata 24 box per jam.

TPK palaran akan menggunakan sistem informasi ETOS (Electronic Terminal Operation System) yang dibangun oleh PT Samudera Indonesia Tbk, dengan menggunakan platform sistem informasi terminal yang telah di uji dikalangan terminal petikemas di Indonesia. (Kompas)

 

 

  • By admin
  • 06 Oct 2023
  • 1372
  • INSA