• +62 21 351 4348
  • sekretariat@dppinsa.com

Indonesia Punya Simulator Dynamic Positioning Agar Pelaut Tak Usah ke Luar Negeri

Indonesia Punya Simulator Dynamic Positioning Agar Pelaut Tak Usah ke Luar Negeri

Indonesia Punya Simulator Dynamic Positioning Agar Pelaut Tak Usah ke Luar Negeri

Foto: Ruangan Simulator di Semarang/ Angling

Semarang - Untuk pertama kalinya salah satu sekolah pelayaran di Indonesia memiliki simulator Dynamic Positioning (DP) yang mendukung pengeboran lepas pantai. Para siswa sudah tidak perlu belajar pengoperasian DP hingga Singapura ataupun Filipina karena bisa dilakukan di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Alat simulasi tersebut berada Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang. Direktur PIP Semarang Capt Wisnu Handoko mengatakan simulator tersebut yang pertama di Indonesia dan sudah menarik pelaut luar negeri seperti Malaysia untuk belajar menggunakannya.

"Pelaut dari Malaysia juga mengambil kursus di sini," kata Wisnu di PIP Semarang, Rabu (19/10/2016).

Wisnu menjelaskan tidak mudah untuk bisa memiliki simulator DP karena harus melewati berbagai proses untuk mendapatkan lisensi persetujuan dari Nautical Institute (NI) London. Usaha yang dilakukan PIP Semarang sudah sejak 2012 lalu dan sempat gagal karena ketatnya proses validasi di NI, namun akhirnya tahun 2016 ini akhirnya berhasil.

"Assessment validasinya dari NI cukup ketat dan pertamanya sempat gagal. Kami terus memperbaiki hingga berhasil pada 2016," tandasnya.

Simulator itu dimaksudkan agar pelaut mampu mengendalikan DP. Wisnu menerangkan, pengeboran lepas pantai memiliki alat yang ditarik kapal ke posisi sumber minyak kemudian bor dilepas ke dalam laut. Selama proses pengeboran, kapal tidak boleh bergerak atau goyah. Untuk mengontrol posisi dan kekuatan itulah diperlukan DP.

"Pelaut Indonesia yang bekerja di kapal yang melayani pengeboran lepas pantai, selama ini harus belajar pengoperasian DP ke Singapura atau Filipina karena yang paling dekat," terangnya.

DP Instructor PIP Semarang, Capt Adib Zamhari mengatakan DP dulunya dioperasikan manual dan kini sudah berkembang dengan komputerisasi sehingga cukup empat orang saja yang mengoperasikannya. Untuk mempelajarinya ada biaya diklat sekitar Rp 15 juta sampai Rp 20 juta, jauh lebih murah dibandingkan di luar negeri.

"Kami sudah punya simulatornya, kalau diklat di Singapura bisa sampai Rp 30 juta, ini Rp 15 juta sampai Rp 20 juta," tandasnya.

Simulator DP pertama di Indonesia itu rencananya akan diresmikan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi tanggal 17 November 2016 mendatang bersamaan dengan acara 1st Internasional Conference on Maritime Education and Training (ICMET) 2016.

Dalam konferensi yang diadakan di Hotel Patrajasa itu akan diundang pakar dari berbagai negara sebagai pembicara antara lain Prof Takeshi Nakazawa dari International Asociation of Maritime Universities Japan, Prof Erika Techera dari The University of Western Australia, dan Prof Erry Yulian T. Adesta dari International Islamic University Malaysia.
(alg/rvk)

 

Sumber : http://news.detik.com/berita/3324809/indonesia-punya-simulator-dynamic-positioning-agar-pelaut-tak-usah-ke-luar-negeri

  • By admin
  • 21 Oct 2016
  • 1061
  • INSA