INSA : Saatnya Pelaut Upgrade Kompetensi
INSA : Saatnya Pelaut Upgrade Kompetensi
JAKARTA (beritatrans.com) – Menjelang Hari Pelaut Dunia pada 25 Juni 2016, kondisi pelaut masih belum semuanya beruntung. Baik dari segi kesejahteraan hingga keamanan dan keselamatannya.
Seperti misalnya yang masih hangat, penyanderaan terhadap pelaut masih saja terjadi. Terakhir adalah atas tujuh pelaut Indonesia oleh Kelompok Abu Sayyaf.
Ketua Indonesia National Shipowners Association (INSA) Johnson W Sutjipto mengungkapkan keprihatinannya atas penyanderaan pelaut Indonesia.
”Terkait dengan kesejahteraan dan kondisi lingkungan kerja para Pelaut internasional maupun Indonesia yang bekerja di perairan internasional, sudah sangat baik diatur oleh internasional convention on Maritime Labour Convention (MLC 2006),” ujar Johnson menjawab beritatrans.com, Jumat (24/6/2016).
Menurut Johnson, MLC 2006 masih dalam tahap process untuk di ratifikasi pemerintah Indonesia. Walaupun indonesia belum meratifikasi konvensi tersebut, namun kapal berbendera indonesia yang berlayar ke luar kawasan pabean indonesia tetap akan diberlakukan .
”Kondisi pelayaran saat ini cukup memprihatinkan juga baik pelayaran internasional maupun domestik,” ungkap Johnson.
Dia mencontohkan COSCO pelayaran container milik Pemerintah China yang membukukan kerugian sebesar USD 672 juta pada kwartal pertama 2016. Hal yang sama juga terjadi di pelayaran Korea, Jepang maupun Taiwan .
Sedangkan di Indonesia, ribuan kapal terutama jenis tugboat dan tongkang yang laid up atau parkir di sepanjang sungai – sungai di Kalimantan maupun Pulau Batam.
”Dampak yang sama atau domino effects pun terasa oleh para pelaut kita saat ini,” kata Johnson.
Untuk itulah, di masa sulit seperti ini, dikatakan Johnson bisa menjadi kesempatan untuk para pelaut meng-upgrade kompetensinya.
Hal itu dilakukan agar saat ekonomi membaik atau bangkit setelah harga minyak dan mineral lainnya mencapai equilibrium baru, para pelaut akan mendapatkan benefit perbaikan kesejahteraan karena peningkatan kompetensi.
”Jika kita mengunakan bahasa Mandarin, krisis (“weiji”) yang terdiri dari dua kata yaitu : wei – bahaya dan ji – peluang, sehingga di dalam suatu krisis selalu terdapat peluang,” imbuh Johnson.
INSA lanjut Johnson, mengajak semua pelaut untuk tetap semangat dan pantang putus asa, untuk terus menggali kesempatan-kesempatan yang ada. (omy)
Sumber : http://beritatrans.com/2016/06/24/insa-saatnya-pelaut-upgrade-kompetensi/
- By admin
- 25 Jun 2016
- 1057
- INSA