• +62 21 351 4348
  • sekretariat@dppinsa.com

Pelabuhan Patimban Siap Operasi Terbatas pada Desember 2020

Pelabuhan Patimban Siap Operasi Terbatas pada Desember 2020

JAKARTA-Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan pelabuhan Patimban yang dibangun di Subang, Provinsi Jawa Barat siap melayani kegiatan ekspor impor perdana pada bulan Desember 2020.

Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan saat tampil sebagai pembicara kunci (keynote speech) pada acara Dialog Publik secara virtual bertema “Pelabuhan Patimban dan Pengembangan Ekonomi Daerah” yang dilaksanakan Senin, 16 November 2020 sebagaimana ditulis di www.dephub.go.id.

Menhub menyatakan tetap berkomitmen menyelesaikan berbagai pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia, salah satunya Pelabuhan Patimban sehingga ini dapat segera dimanfaatkan dan diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

“Harapannya bulan Desember ini, kita akan mengoperasikan Pelabuhan Patimbang untuk pertama kalinya sebagai car terminal yang digunakan dalam rangka ekspor dan impor mobil. Operasional Pelabuhan Patimban itu dilakukan sambil kami  terus melanjutkan pembangunan tahap berikutnya,” jelas Menhub.

Budi Karya mengatakan, hingga kini tim pelaksana pekerjaan masih terus melakukan penyelesaian pekerjaan-pekerjaan agar pelabuhan patimban bisa dioperasikan secara terbatas di bulan Desember ini.

Saat ini Pelabuhan Patimban tengah dalam proses penyelesaian tahap 1 yaitu penyelesaian Terminal Peti Kemas seluas 35 hektar dengan kapasitas 250.000 TEUs dan Terminal Kendaraan seluas 25 hektar dengan kapasitas 218.000 CBU. Sementara, yang sudah siap dimanfaatkan adalah Dermaga Kendaraan seluas 350 m x 33 m dengan kapasitas 218.000 CBU.

Menhub menambahkan dari sisi akses pendukung, telah siap dioperasikan  jalan akses sepanjang 8,2 kilometer dari Jalan Raya Pantura yang pembangun-annya dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Menhub mengungkapkan, mulai 2021, segera dimulai pembangun-an selanjutnya yaitu pengerjaan Terminal Peti Kemas seluas 66 hektar dengan kapasitas kumulatif 3,75 juta TEus dan Terminal Kendaraan dengan kapasitas kumulatif 600.000 CBU serta Terminal Ro-Ro seluas 200 meter.

“Secara jangka panjang, tahun 2027 diharapkan Patimban akan menjadi pelabuhan besar yang difungsikan untuk kegiatan ekspor industri otomotif dan logistik dari Indonesia ke luar negeri yang tentunya tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat, namun juga secara nasional dan meningkatkan data saing Indonesia dalam perekonomian global,” ungkap Menhub.

Menhub mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak seperti: Pemerintah Daerah, Akademisi dan masyarakat  yang sangat besar terhadap pembangunan Pelabuhan Patimban, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan.

“Dukungan dari berbagai pihak sangat penting bagi kami untuk membantu, mengawal dan menjadi kontrol sosial serta memberikan kajian dan masukan sehingga infrastruktur yang dibangun dapat digunakan secara optimal,” kata Menhub.

Selain pembangunan fisik pelabu-han, Kemenhub juga melakukan beberapa program pendukung, terutama soal keselamatan dan kelancaran, baik di sisi laut maupun darat, diantaranya pemasangan sarana alat bantu navigasi pelayaran, pengkajian dan pengesahan ISPS (International Ship and Port Facility Security), penyediaan CIQP (Customs Immigration Quarantine Procedure).

Kemudian, optimalisasi penerapan manajemen & rekayasa lalu lintas, pengaturan ulang fase alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL), pembangunan dan pemasangan serta pemeliharaan fasilitas perlengkapan jalan sepanjang jalan nasional menuju akses Pelabuhan Patimban, Re-Routing jaringan trayek angkutan umum khususnya angkutan perkotaan/perdesaan dengan memasukan Pelabuhan Patimban sebagai salah satu asal/tujuan angkutan umum, dan pembangunan fasilitas pendukung angkutan umum seperti halte untuk mengurangi kemacetan akibat angkutan umum yang berhenti di sembarang tempat.

Kemenhub juga berfokus pada aspek sosial yaitu dampak dari pembangun-an pelabuhan Patimban ini terhadap mata pencaharian masyarakat dan nelayan di sekitar Patimban. Beberapa program yang telah dilakukan yaitu berupa pemberian bantuan kapal yang muatannya lebih dari 15 Gross Tonnage (GT) agar nelayan bisa  melaut dengan kapasitas besar dan jarak yang lebih jauh, serta pembentukan koperasi usaha bersama untuk nelayan agar dapat memperluas kerjasama dan usaha.

Dalam acara dialog tersebut menghadirkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Subang Ruhimat, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan R. Agus H. Purnomo, Ketua Himpunan Kawasan Industri Indonesia Sanny Iskandar, Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjajaran Yudi Nurul Ihsan dan Associate Professor on Entrepreneurship at School of Business and Management (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) Wawan Dhewanto. (Aj/Dephub/Red).

  • By admin
  • 03 Dec 2020
  • 955
  • INSA