• +62 21 351 4348
  • sekretariat@dppinsa.com

Pelindo II Bakal Jaring Pelayaran Asing

Pelindo II Bakal Jaring Pelayaran Asing

Ilustrasi: Petugas dibantu alat berat memindahan kontainer dari kapal ke atas truk pengangkut di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Selasa (17/5). JIBI/Bisnis

JAKARTA — PT Pelabuhan Indonesia II menyiapkan program khusus guna mendongkrak kinerja New Priok Container Terminal One di Pelabuhan Tanjung Priok setelah beroperasi mulai 18 Agustus 2016.

Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Elvyn G. Massasya mengatakan program khusus bernama extension program dengan tujuan membangkitkan kargo internasional baru ke terminal baru itu.

“Kami akan roadshow bertemu dengan shipping lines internasional, cargo owners dan produsen-produsen yang nanti bisa langsung mengapalkan barangnya dengan tujuan ke
Jakarta, instead of ke Singapura atau tempat lain dulu,” ujarnya di Pelabuhan Tanjung Priok, Sabtu (27/8).

Menurutnya, extension program itu juga merespons keinginan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi agar pengapalan barang dari Eropa dan Amerika Serikat bisa langsung menuju Jakarta tanpa harus ke Singapura atau Malaysia.

Sebelum melakukan road show, tegasnya, Pelindo II akan menyiapkan data base bagi pengguna jasa potensial yang akan menggunakan New Priok Container Terminal One (NPCT-1). Dengan kapasitas NPCT-1, Elvyn optimistis terminal baru itu dapat menunjang arus kargo yang akan datang ke Pelabuhan Tanjung Priok.

“NPCT-1 itu kapasitasnya 1,5 juta TEUs dan NPCT-2 dan 3 masing-masing 1,5 juta TEUs dan semuanya menjadi 4,5 juta TEUs,” paparnya.

Tidak hanya extension program, dia menambahkan pihaknya akan melakukan banyak konsolidasi dengan berbagai pihak untuk terus membangkitkan kargo ke Pelabuhan Tanjung Priok.

Yang menarik, dia menegaskan Pelindo II tengah menyiapkan upaya menghubungkan pelabuhan dengan kawasan industri. Menurutnya, pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok tidak bisa berdiri sendiri.

“Dia juga terhubung dengan industri dan transportasi. Sangat banyak BUMN yang bergerak di kawasan industri dan kami akan menyinkronkan itu,” paparnya.

Oleh karena itu, Elvyn mengungkapkan Pelindo II akan merintis aliansi dengan PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) dan PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP).
Dengan JIEP, Pelindo II telah memulai pengembangan international halal hub dengan ditandatanganinya nota kesepahaman (MoU) pada 27 Juni 2016.

Sementara itu, konsolidasi dengan KBN masih harus dikaji lebih lanjut. Elvyn menuturkan perusahaan sudah memiliki beberapa opsi. Namun, dia menyatakan opsi tersebut
membutuhkan persetujuan pemegang saham Pelindo II, dalam hal ini pemerintah. “Kalau pilihannya aliansi strategis atau akuisisi dan lain sebagainya, prinsipnya harus ada
konektivitas antara KBN dan pelabuhan.”

Opsi yang tengah dikaji itu adalah rencana mengambil alih saham BUMN di KBN bukan saham milik Pemprov DKI Jakarta.

DUKUNG PENUH

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya menyatakan pihaknya mendukung penuh upaya konsolidasi semua pihak untuk mengembangkan Pelabuhan Tanjung Priok. Dalam waktu dekat, dia menuturkan ingin bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama guna membicarakan kelanjutan proyek Port of Jakarta.

“Tanjung Priok memang harus menjadi hub internasional yang besar,” tegasnya.

Dalam kunjungan ke Pelabuhan Tanjung Priok, Menhub juga mendiskusikan soal tol laut dengan para pelaku usaha di pelabuhan. Salah satu tujuan dari program tol laut adalah untuk menekan disparitas harga secara konsisten antara wilayah barat dengan wilayah timur Indonesia.

“Saya dapat laporan dari Pelni memang sudah ada penurunan tapi tidak bisa konstan. Beberapa waktu atau hari masih bisa naik lagi. Walapun begitu, upaya yang telah dilakukan selama ini sudah bagus. Tinggal kita sempurnakan lagi,” ujarnya dalam siaran pers Minggu (28/8).

Dia juga menegaskan negara harus hadir dalam kegiatan di sektor transportasi, khususnya angkutan laut.

Selain itu, dia menilai Indonesia memerlukan penguatan strategi menjadikan pelabuhan nasional sebagai hub dengan kelengkapan fasilitas terminal. Dengan langkah itu, Budi Karya menyatakan kapal dari luar negeri yang membawa barang dari Eropa bisa langsung ke Indonesia tanpa harus singgah di Singapura.

“Untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut, dalam waktu dekat ini, kami akan konsolidasikan semua BUMN yang ada, untuk membuat planning yang lebih terintegrasi,” tegasnya. (Hendra Wibawa)

 

Sumber : http://koran.bisnis.com/read/20160829/450/579245/pelindo-ii-bakal-jaring-pelayaran-asing

  • By admin
  • 01 Sep 2016
  • 1084
  • INSA