• +62 21 351 4348
  • sekretariat@dppinsa.com

RESHUFFLE KABINET: INSA Dan IPERINDO Dukung Kabinet Baru

RESHUFFLE KABINET: INSA Dan IPERINDO Dukung Kabinet Baru

RESHUFFLE KABINET: INSA dan IPERINDO Dukung Kabinet Baru

Sejumlah penumpang turun dari Kapal Pelni Bukit Raya Jakarta saat berlabuh di Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Senin (4/7). Sedikitnya 102 kapal telah melayani sekitar 80 ribu pemudik dan penumpang di pelabuhan tersebut sejak H-18 hingga H-2 Lebaran.

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah asosiasi pengusaha pada sektor maritim berharap reshuffle Kabinet Kerja yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo bisa memberi dampak positif bagi perbaikan iklim industri pelayaran dan komponen galangan kapal di Indonesia.

Ketua Umum Indonesian National Shipowners Association (INSA) Johnson W. Sutjipto menyatakan dukungannya terhadap Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Luhut Binsar Pandjaitan menggantikan menteri sebelumnya Rizal Ramli.

“Kami optimistis di bawah kepemimpinan Pak Luhut Binsar Pandjaitan, juga Pak Budi Karya akan memacu perkembangan dan pembangunan industri pelayaran nasional,” jelas Johnson kepada Bisnis.com, Rabu (27/7/2016).
 
Johnson mengatakan pihaknya bersiap untuk bersinergi dengan program-program dari Kemenko Maritim dan Sumber Daya serta Kementerian Perhubungan. Salah satunya adalah meningkatkan kinerja program tol laut yang di bawahi oleh dua kementerian tersebut.

“Permasalahan tol laut sekarang adalah pemerintah memberikan PSO kepada PT Pelni . Harusnya dibuat saja dalam bentuk subsidi yang ditenderkan sehingga terbuka kesempatan berusaha kepada semua pelaku usaha baik BUMN dan swasta,” terangnya.
 
Menurut Johnson, mekanisme PSO telah membuat pelaku usaha perkapalan merasa ditinggalkan dalam program tol laut. Sistem PSO menurutnya tidak cocok diberikan untuk angkutan barang dan lebih cocok sistem subsidi. Alhasil perkembangan dari jalur-jalur tol laut tersebut perkembangannya tak signifikan.

“Kita berbicara efisiensi logistik, low cost. Itu hanya bisa terwujud dengan kompetisi, walaupun di subsidi harus terbuka. Karena kalau PSO itu penunjukkan langsung. Menurut hemat saya, tidak perlu lagi PSO, karena swasta kita cukup kuat,” jelasnya.

Sekalipun tingkat keterisian barang dalam program tol laut belum maksimal, menurut Johnson, selama pemerintah bersedia memberikan subsidi secara bertahap maka tidak ada kerugian yang signifikan bagi pengusaha.

Dia pun mendorong kapal-kapal PT Pelni untuk mengoperasikan kapal-kapal perintis dan mulai bergerak untuk pelayaran turisme. Pasalnya, kapal-kapal besar itu sudah tidak bisa lagi berkompetisi dengan pesawat dan mulai mengoperasikan kapal-kapal perintis.

Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia Eddy Kurniawan Logam menyatakan reshuffle Menteri Perindustrian Saleh Husin yang kini dijabat oleh Erlangga Hartarto mendatangkan iklim perindustrian yang lebih baik bagi bisnis galangan kapal.

“Semoga pergantian ini mempercepat lagi pertumbuhan industri galangan kapal. Membuat semua proses biosa bergulir dengan lebih cepat, sehingga memberi dampak positif bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhannya,” kata Eddy kepada Bisnis.com.

 

Sumber : http://industri.bisnis.com/read/20160727/98/569623/reshuffle-kabinet-insa-dan-iperindo-dukung-kabinet-baru

  • By admin
  • 28 Jul 2016
  • 1133
  • INSA