• +62 21 351 4348
  • sekretariat@dppinsa.com

SKK Migas Dorong Pengeboran Guna Capai Target Minyak 1 Juta Barel/Hari

SKK Migas Dorong Pengeboran Guna Capai Target Minyak 1 Juta Barel/Hari

Peningkatan kegiatan pengeboran minyak dan gas di Indonesia yang telah dicanangkan SKK Migas akan memberikan dampak positif terhadap bisnis angkutan laut offshore.

JAKARTA-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendorong pengeboran agresif pada tahun depan sebagai bagian dari program 10 tahun untuk mencapai produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan produksi gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada tahun 2030.

Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee Suardin mengatakan kegiatan pengeboran pengembangan di tahun depan didorong supaya bisa meningkat dua kali lipat dari estimasi realisasi pengeboran tahun ini yaitu 268 sumur.

"Kami sedang berkoordinasi dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk mengusahakan supaya pada tahun 2021, jumlah sumur yang akan dibor bisa sekitar 600 sumur," ujar Jaffee sebagaimana ditulis  Antara.

Ditambahkannya, pengeboran menjadi kunci penambahan produksi dan cadangan migas di Indonesia. Ke depan jumlah sumur yang dibor akan didorong untuk terus ditingkatkan sebesar 20-30 persen per tahun. Harapannya pada tahun 2025 sampai 2030 jumlah sumur yang dibor sekitar 1.000 - 1.100 sumur per tahun.

Jaffee menjelaskan bahwa salah satu pilar untuk mencapai target peningkatan produksi pada 2030 adalah dengan mempertahankan produksi lapangan yang sudah ada (existing fields), yang tentunya membutuhkan implementasi pemboran pengembangan yang agresif.

Ia menambahkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Keuangan telah memberikan sejumlah insentif agar keekonomian kegiatan yang dilakukan KKKS meningkat, sehingga gairah untuk melakukan investasi, termasuk pemboran,  kian intensif.

"Kami berterima kasih atas insentif yang diberikan. Semoga pemerintah juga memperhatikan proposal kami yang lain, sehingga kegiatan semakin bergairah," tambahnya.

Sampai dengan Oktober 2020 realisasi lifting minyak dan gas Indonesia sudah mencapai sekitar 704.500 BPD dan 5.464 MMSCFD.

Selain mendorong pengeboran sumur pengembangan, SKK Migas juga mendorong Kontraktor KKS menggalakkan eksplorasi.

Kepala Divisi Perencanaan Eksplorasi Shinta Damayanti mengatakan bahwa hingga saat ini, 24 sumur eksplorasi tercatat akan dibor pada tahun 2021 dan berpotensi bertambah 17 sumur seiring dengan pembahasan WP&B 2021 yang saat ini sedang berlangsung.

Shinta mengatakan sejumlah pengeboran eksplorasi yang direncanakan sejak tahun 2021 memiliki potensi sumber daya yang cukup baik antara lain  Maha-2 di lepas pantai Kalimantan Timur, Jangga-1 di Jambi, Lofin-2 di Maluku, dan Rencong-1 di perairan Andaman.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Indonesian National Shipowners’ Association Sugiman Layanto mengatakan peningkatan kegiatan pengeboran di Indonesia yang dicanangkan SKK Migas akan memberikan dampak positif terhadap bisnis angkutan laut penunjang operasi lepas pantai di masa pandemi Covid-19 saat ini.

Dia menjelaskan asosiasinya sangat mendukung kebijakan-kebijakan yang diambil oleh SKK Migas.  “Langkah SKK Migas itu sangat positif terhadap sektor pelayaran,” katanya.

Sugiman mengakui ketika negara-negara mulai melonggarkan pembatasan Covid-19 pada aktivitas travel dan bisnis, ada pemulihan secara bertahap dalam permintaan minyak dan gas.

China, yang lebih awal keluar dari lockdown, telah menunjukkan pemulihan yang tajam dalam pertumbuhan ekonomi. Kemerosotan ekonomi dan lonjakan pengangguran di seluruh dunia ditangani melalui paket stimulus yang diusulkan oleh pemerintah di seluruh dunia.

Ancaman dari bangkitnya virus tampaknya ditangani dengan tindakan lockdown yang lebih terlokalisasi untuk membatasi efek ekonomi yang keras dari pembatasan "lockdown" Covid-19. Semua itu mengarah kepada pemulihan bertahap permintaan minyak di tahun mendatang.

Meskipun hasil tahun 2020 akan terus dipengaruhi oleh efek pandemic Covid-19 terhadap  turunnya permintaan minyak, namun sudah dirasakan mulai ada lebih banyak aktivitas tender pada kuartal keempat  tahun 2020.

Kondisi itu menjadi sinyal yang baik dan menunjukkan bahwa periode yang lebih baik di tahun 2021. (Aj/Antara/Red)

  • By admin
  • 08 Dec 2020
  • 1111
  • INSA