• +62 21 351 4348
  • sekretariat@dppinsa.com

Terapung Di Tengah Ombak, Awak Kapal Kartika II Minum Air Laut Untuk Bertahan Hidup

Terapung Di Tengah Ombak, Awak Kapal Kartika II Minum Air Laut Untuk Bertahan Hidup

KOBA (BeritaTrans.com) – H Ase terpaksa minum air laut selama tiga hari tiga malam untuk bertahan hidup setelah kapal yang dinaikinya tenggelam.

Dia bersama empat orang awak KM Kartika II, berukuran 24 GT terapung-apung di tengah laut setelah kapal mereka karam dihantam badai. Kapal KM Kartika II lost contact sejak, Senin (15/8/2016) sekitar pukul 23.30 WIB di perairan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Kapal membawa tabung Elpiji sebanyak 1936 tabung gas berjenis 12 Kilogram (KG) dan tabung gas elpiji 50 KG sebanyak 12 tabung.

ase - foto tribunnews

Sekitar pukul 22.00 WIB, Sabtu (13/8) malam lalu, ia bersama empat rekan lainnya yaitu Acok, Sudirman,Arman, dan Adi berangkat dari pelabuhan PangkalBalam, Pangkalpinang menuju Belitung untuk mengantarkan gas elpiji.

Namun setelah berlayar selama 14 jam, pada Minggu (15/8) siang, lewat tengah hari, tiba-tiba cuaca berubah mendung dan gelombang tinggi mengakibatkan mesin robin untuk mengeluarkan air masuk ke kapalnya rusak.

“Kami memang sengaja jalannya agak santai, biasanya 15 jam sudah sampai ke sana (belitung). Tapi cucanya buruk, golombang tinggi sekitar satu setengah meter, airnya juga sampai masuk ke dalam,” ungkap H Ase, Rabu (17/8).

Tahu kapal tersebut akan tenggelam, Acok (kapten kapal) menyuruhnya dan tiga ABK lainnya menggunakan jaket pengaman.

“Setelah airnya semakin banyak, Acok menyuruh kami pakai pelampung, setelah itu tiba-tiba kapanya seperti ketarik ke bawah. Untungnya tabung itu kami ikat sepuluh-sepuluh jadi bisa buat kami bersandar di laut,” tambahnya.

Setelah terobang-ambing di laut dekat pulau Gelasa, Bangka Tengah, Ase berinisiatif mencari pertolongan dengan berenang meninggalkan rekan lainnya. Namun sekkitar 100 meter berenang, rekannya Arman, ikut berenang menemaninya kerena merasa kasihan.

“Tadinya kami saling berpegangan, tapi saya lepaskan biar mereka tetap berpegangan dengan gas itu, pikir saya jika mereka tetap di situ kemungkinan hidup masih ada,” ungkapnya.

Arman yang berenang mengikutinya sambil menggunakan satu tabung gas ikut mencari pertolongan, namun selama tiga hari tiga malam tidak ada satupun kapal yang ingin menolongnya.

Menurutnya, ada beberapa kapal Tanker yang mereka temui di perairan tersebut namun tidak satupun yang berhenti untuk memberikan pertolongan. Bahkan kapal tanker yang melintas hampir menabrak ia dan Arman saat meminta pertolongan tersebut.

“Kami sengaja berhenti di jalur lintasan kapal biar dapat pertolongan, tapi mereka seakan-akan tidak lihat padahal ABKnya (anak buah kapal) sudah melihat kami dari jendela, setidaknya mereka lempar minuman juga sudah syukur,” ungkap pria asal Jambi itu.

Ia bahkan menggunakan gas elpiji yang dibawa Arman untuk memberi tanda kepada kapal-kapal yang melintas.

“Tabung itu sebenarnya untuk sandaran di laut, tapi kalau ada kapal saya buka tutupnya dan saya siram pakai air jadi ke atas biar mereka lihat,” jelas Ase.

Ia mengatakan air laut yang masuk ke mulutnya saat itu sudah terasa tawar meskipun tengorokanya tetap terasa sakit dan kering. Selama itu juga ia harus menahan nyeri karena terkena ubur-ubur yang banyak di perairan tersebut.

Hingga akhirnya, Ia dan Arman berhasil diselamatkan oleh nelayan Kurau Rabu kemarin. Sementara tiga rekan meeka lainnya masih dalam pencarian tim penyelamat. (lia).

 

Sumber : http://beritatrans.com/2016/08/18/minta-pertolongan-abk-kapal-kartika-ii-malah-nyaris-ditabrak-tanker/

  • By admin
  • 18 Aug 2016
  • 1333
  • INSA