• +62 21 351 4348
  • sekretariat@dppinsa.com

Visi dan Misi Baru Menuju Angkutan Laut yang Berdaya Saing

Visi dan Misi Baru Menuju Angkutan Laut yang Berdaya Saing

Tidak dapat dipungkiri bahwa sektor angkutan laut memainkan peran utama dalam perdagangan dunia. Kegiatan pengangkutan barang dan penumpang di seluruh dunia masih mengandalkan sektor angkutan laut. Dapat dikatakan bahwa industri angkutan laut merupakan darah kehidupan ekonomi global hingga saat ini. Lebih dari 80 % dari barang-barang perdagangan di dunia, diangkut dengan menggunakan kapal. 

Tidak hanya itu, sektor angkutan laut juga menjadi salah satu sektor yang paling mendunia dan memiliki dampak terhadap pemenuhan kebutuhan manusia setiap hari, baik pangan, papan maupun kebutuhan lainya. Hal itu disebabkan sektor angkutan laut mampu menghubungkan dunia industri dan konsumen, menyambungkan satu pulau ke pulau lainnya dan satu benua ke benua lainnya dan biaya yang relatif lebih efektif dan efisien dibanding sektor transportasi lainnya.

Meski dikenal sebagai negara kepulauan, Indonesia belum sungguh-sungguh menunjukkan kinerja yang unggul di bidang angkutan laut. Indikatornya terlihat dari pemain pelayaran utama dunia yang minus dari perusahaan angkutan laut di Indonesia atau yang berbasis di Indonesia.

Padahal bagi Indonesia, sektor angkutan laut sangat memainkan peran penting bagi perekonomian nasional. Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dan dihuni dengan penduduk yang beragam suku, agama, ras maupun bahasa, perlu dijembatani dengan infrastruktur konektivitas yang memadai, dan angkutan laut selain menjadi simpul konektivitas antar pulau yang saat ini paling diandalkan Indonesia.

Angkutan laut adalah jembatan yang menghubungkan dan menjadi urat nadi yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di seluruh pelosok Indonesia. Mampu menggerakkan roda perekonomian Indonesia, khususnya di daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal).

Dengan demikian, peran kegiatan usaha angkutan laut di Indonesia sangat strategis untuk menghubungkan laut, teluk dan samudera dalam rangka membangun Indonesia, baik dalam konteks mempertahankan kedaulatan, mendistribusikan sumber daya alam, mobilisasi sumber daya manusia maupun membangun pertumbuhan ekonomi.

Kehadiran Indonesian National Shipowners' Association sangat penting dalam rangka turut serta memberdayakan usaha angkutan laut nasional. Potensi ekonomi kelautan yang sangat besar dapat lebih optimal pemanfaatannya oleh usaha angkutan laut melalui kemitraan dan pemberdayaan pada asosiasi.

Indonesian National Shipowners Association yang didirikan pada tanggal 9 Agustus 1967 telah menjalani proses perjalanan panjang mengikuti perkembangan bangsa dan negara. Era Orde Baru hingga Era Reformasi sampai saat ini ketika Indonesia sudah berada pada era digitalisasi.

Namun, harus diakui jika tantangan sektor angkutan laut Indonesia hingga saat ini masih sangat besar. Ada tantangan kebijakan atau regulasi, perpajakan, keuangan, infrastruktur, manajemen, sumber daya manusia dan sebagainya. Seluruh tantangan itu menjadi pekerjaan rumah asosiasi untuk dijawab melalui program-program pemberdayaan hingga advokasi.

Untuk memunculkan semangat menjawab tantangan itulah, maka Indonesian National Shipowners' Association merumuskan suatu visi baru organisasi yakni Untuk menciptakan asosiasi nasional inklusif yang memberdayakan pemilik kapal, mendorong inovasi, keberlanjutan dan daya saing di bidang maritim.

Visi ini kemudian diwujudkan dengan misi untuk melakukan advokasi kebijakan yang meningkatkan daya saing dan ketahanan maritim nasional. Kemudian membina jaringan di antara pemilik kapal untuk mempromosikan praktik terbaik yang berkelanjutan.

Kata kunci dari visi dan misi baru tersebut ada pada empat kata utama yakni memberdayakan, inovasi, keberlanjutan dan daya saing. Keempatnya adalah jawaban atas tantangan-tantangan sektor angkutan laut saat ini. Oleh karena itu, dengan visi dan misi baru ini, diharapkan sektor angkutan laut Indonesia akan meningkat daya saingnya, meningkat kinerjanya dan meningkat perannya terhadap pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.

  • By admin
  • 09 Nov 2024
  • 43
  • INSA